MAKALAH KARANGAN ILMIAH PEMANFAATAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI BUNGA DAN GUCI
MAKALAH
KARANGAN ILMIAH
PEMANFAATAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI BUNGA DAN GUCI
Nikmatul Izzah S.Pd,
M.Pd
Disusun Oleh:
Muhammad Syaiful
Anwar (202069040035)
PRODI TEKNIK
INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2021/2022
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PEMANFAATAN SAMPAH
ANORGANIK MENJADI BUNGA DAN GUCI” dengan tuntunan proses pembelajaran di
Fakultas Teknik Informatika. Makalah ini disusun sebagai tugas Bahasa Indonesia
yang diberikan oleh dosen pengajar untuk serangkaian aktivitas terpadu dan
komprehensif dalam mencapai sasaran pembelajaran.
Kami sadar bahwa penulisan
makalah ini masih banyak ditemukan kelemahan dan kekurangan. Oleh sebab itu,
kami mohon maaf dan sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
atas bantuan dari pihak yang berkonstribusi baik secara materi maupun pikiran.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Pasuruan 16 Juni 2022
Penyusun
DAFTAR ISI
B. Karakteristik sampah dalam
pembuatan Bunga dan Guci
C. Proses pembuatan Bunga dan Guci
D. Manfaat dari Pembuatan Bunga dan
Guci
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sampah merupakan bagian dari masalah lingkungan karena
pertambahan volume sampah berkorelasi dengan pertambahan jumlah penduduk dan
upaya untuk mengurangi sampah masih terbatas (Soemarwoto, 2001).
Di tengah kepadatan aktivitas manusia, penanganan
sampah masih menjadi permasalahan serius yang belum bisa tertangani dengan
tuntas, terutama di kota-kota besar. Pasalnya, rata-rata tiap orang per hari
dapat menghasilkan sampah 1-2 kg dan akan terus bertambah sejalan dengan
meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat.
Sampah yang tidak mendapat penanganan serius bisa
mengakibatkan pencemaran, baik polusi udara, polusi air, maupun polusi tanah
(Hadisuwito, 2007).
Kota medan termasuk diantara kota-kota besar di
Indonesia, juga tak luput dari permasalahan sampah kota. Sebagai ibukota
Propinsi Sumatra Utara, Kota
Medan termasuk pusat perdagangan, industri
dan jasa yang berkembang pesat. Kota Medan memiliki luas 265,1 km2, yang
terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kecamatan kelurahan.
Medan merupakan salah satu kota metropolitan yang
berpenduduk cukup padat di Sumatera Utara, peningkatan jumlah penduduk sangat
berpengaruh pada jumlah sampah.
Menurut data Dinas Kebersihan kota Medan tahun 2009,
penduduk kota Medan menghasilkan sampah sebesar
5.616 m3/hari atau 1.404 ton/hari (Khairunnisa, 2011).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya pelestarian lingkungan
yang berkesinambungan.
Dalam karya tulis ini saya memberikan solusi dalam
menanggulagi masalah sampah yang ada dikota Medan dengan memanfaatkan sampah
anorganik khususnya plastik dan kotak menjadi Bunga dan Guci sebagai hiasan
meja. Dengan adanya Karya tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menanggulangi
permasalahan sampah diKota Medan dengan baik sehingga terwujudlah Medan BERHIAS
(Bersih, Hijau, Asri, dan Sehat).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi dan
pembatasan masalah, maka diperoleh rumusan masalah penelitian yaitu:
1. Apakah pengertian sampah anorganik dan bisakah
sampah oraganik ini dapat dijadikan Bunga dan Guci?
2. Sampah organik yang mana yang bisa dijadikan Bunga
dan Guci?
3. Bagaimana proses pembuatan Bunga dan Guci dari
sampah anorganik?
4. Apa manfaat dari Pembuatan Bunga dan Guci ini?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ada, maka
tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Seberapa
besar Partisipasi anggota PKK dalam pengelolaan sampah di Dusun Kabunan Desa
Widodomartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,
baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menanggulangi masalah lingkungan dikota Medan
2. Untuk mengetahui manfaat dari sampah anorganik
3. Untuk mengetahui proses pembuatan Bunga dan Guci
dari sampah anorganik
E. Kerangka Teori
Sampah merupakan material sisa baik dari hewan maupun
manusia yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan,
cair ataupun gas (Wikipedia,2011). Sampah adalah bahan buangan padat atau semi
padat yang dihasilkan dari aktivitas manusia atau hewan yang tidak diinginkan
atau tidak digunakan lagi (Tchobanoglous, dkk.1993).
Berdasarkan sifatnya sampah dibagi menjadi 2 yaitu
sampah oraganik dan sampah nonorganik. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah
membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya.
Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik,
wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya.
Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah
plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca,
dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton (www.wikipedia.jenis-
jenis-sampah.com).
Kota Medan merupakan Provinsi Sumatera Utara yang
memiliki jumlah penduduk yang banyak di sebabkan karena jumlah populasi
penduduk bertambah dan kebutuhan akan penduduk pun
semakin banyak yang
mengakibatkan populasi sampah berkembang, hal ini menyebabkan keadaan yang
tidak seimbang dan harus adanya suatu pergerakan untuk memanfaatkan sampah
menjadi sesuatu yang bernilai, dengan pemanfaatan tersebut dapat mengurangi
tingkat sampah di sekitar kita.
Pada tabel ini, terlihat bahwa setiap tahunnya populasi sampah bertambah
karena jumlah penduduk dikota Medan juga bertambah sehingga kebutuhan pun
bertambah yang menyebabkan produk sampah pun bertambah pula.
Pemerintah kota Medan juga telah membuat kebijakan
dengan merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Medan tahun
2006 – 2010 yang salah satunya mengenai peningkatan dan pengendalian lingkungan
hidup yaitu meningkatkan pengelolaan dampak pembangunan (Enviromental Impact
Management), penerapan analisis dampak lingkungan bagi setiap kegiatan yang
diperkirakan mempunyai dampak yang signifikan terhadap lingkungan.
Upaya ini sudah tentu harus disertai oleh partisipasi
masyarakat masyarakat termasuk sektor swasta.
Pada tahun 2009, diluncurkan program Green and Clean
di kota Medan. Program ini merupakan program yang digagas oleh PT. Unilever Tbk
dari pihak swasta yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Medan, Harian Waspada
dan Yayasan Bumi Hijau Lestari.
Langkah ini didasari atas komitmen PT Unilever Tbk
dalam memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan
(Panduan MdGC, 2010). Namun usaha pemerintah Kota Medan ini hanya berjalan
beberapa bulan saja dan tidak semua daerah menerapkan Program Green and Clean.
Jumlah timbunan sampah pada tahun 2004 mencapai
596.775 ton/tahun.Dinas kebersihan mencatat timbunan sampah dikota medan saat
ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah sampah
masih saja banyak dan diperlukan penanggulangan agar sampah ini berkurang.
Plastik merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan – bahan kimia
yang cukup berbahaya bagi lingkungan.
“Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri
membutuhkan kurang lebih 100 hingga 500 tahun agar dapat terdegradasi dengan
sempurna (I Made Arcana,2009)”. Di dalam kehidupan sehari – hari, khususnya di
Indonesia penggunaan bahan plastik dapat ditemukan di hampir seluruh aktivitas
kehidupan.
Zat yang terkandung didalam plastik salah satunya
adalah vinilklorida dan akrilonitril.
Zat ini dapat menyebabkan kanker tiroid, uterus dan
lever pada hewan. Juga dapat menimbulkan cacat lahir pada tikus yang
memakannya. Monomer lain pada plastik seperti akrilat, stirena dan metakrilat dapat menimbulkan
iritasi pada saluran pencernaan.
Dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik sangat
banyak. Sampah plastik mencemari tanah, air tanah dan hewan bawah tanah.
Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh
hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing sehingga menurunkan
kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah
dan ruang gerak makhluk tersebut yang mampu meyuburkan tanah.
Sampah
plastik juga mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah sehingga resapan
air menjadi terhambat. Sampah plastik juga mencemari sungai. Sampah plastik
yang menyumbat aliran air sungai menyebabkan banjir di musim penghujan. Selain
itu, sampah plastik mengeluarkan zat yang berbahaya bagi organisme – organisme
hewan di air sehingga menyebabkan hewan – hewan tersebut mati.
Sampah platik yang dibiarkan menumpuk akan menjadi
tempat bersarangnya berbagai macam penyakit. Oleh sebab itu perlu adanya
penanganan lebih lanjut terhadap masalah ini agar terciptanya Medan BERHIAS
(Bersih, Hijau, Asri dan Sehat).
F. Metodologi Penelitian
Metodologi penulisan ini dengan cara mencari
literature tentang sampah anorganik dan menanya proses pembuatan Bunga dan guci
dari sampah anorganik. Kemudian metodologi penulisan ini juga dengan cara
pengumpulan data terlebih dahulu diberbagai tempat yang memiliki jumlah sampah
plastik yang banyak yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan bunga dan guci
sebagai hiasan meja. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2014
sampai tanggal 26 Oktober 2014.
Pengumpulan data dengan mengobservasi (melakukan
pengamatan) terlebih dahulu di beberapa tempat seperti ke pajak-pajak, dan
daerah yang banyak tertimbun sampah yang ditemui dan mengambil dokumentasi
beberapa tempat.
Setelah melakukan observasi dan pengumpulan data
kemudian melakukan analisis data yang diperoleh dan memberikan solusi dalam
penanggulangan sampah dan membuat proses pemanfaatan sampah anorganik dan
membuat kesimpulan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik yaitu sampah yang tidak mudah
membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan,
botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat
dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk
laiannya.
Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah
plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca,
dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton. Untuk menguraikan sampah
plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 100 hingga 500 tahun agar dapat
terdegradasi dengan sempurna (I Made Arcana,2009).
Sampah ini sangat sering kita jumpai diberbagai
tempat, sifatnya susah terurai oleh mikroorganisme
sehingga butuh yang lama untuk terurai.
Melihat kondisi ini maka akan menimbulkan dampak yang
buruk bagi kita jika tidak adanya penangglangan untuk masalah sampah ini. Dari
data yang diperoleh (table 1.2.) juga menunjukkan bahawa populasi sampah
meningkat tiap tahunnya sehingga diperlukan lah strategi atau cara untuk
menanggulangi sampah ini agar bisa berkurang. Secara umum cara untuk mengatasi
masalah anorganik dapat dilakukan cara-cara berikut ini yaitu:
a. Reduce (pengurangan penggunaan) Mengurangi
penggunaan dapat dilakukan dengan cara hidup sederhana dengan memperhatikan
hal-hal berikut yaitu menetukan prioritas sebelum membeli barang, membeli
produk yang tahan lama dan menurangi atau menghindari barang yang tidak bisa
didaur ulang oleh alam.
b. Reuse (Menggunakan Ulang) Banyak sekali sampah yang
telah digunakan dapat digunakan ulang seperti kalau kita membeli botol minum,
kita dapat menggunakannya lagi dengan mengisi ulang botol minum itulagi. Dengan
begini maka akan mengurangi sampah.
c. Recycle ( Daur ulang)
Cara ini merupakan salah satu strategi pengolahan
sampah yang snagat efektif yang terdiri dari pemilihan, pengumpulan,
pemprosesan, pendistribusian, dan pembuatan produk. Selain mengutungkan secara
ekonomis juga menguntungkan secara ekologi.
Dalam karya ilmiah ini, penanggulangan masalah sampah
dilakukan dengan cara Daur ulang (Recycle) dengan memanfaatkan sampah plastik
dan sampah kertas yang dibuat menjadi bunga dan guci sebagai hiasan meja.
B. Karakteristik sampah
dalam pembuatan Bunga dan Guci
Sampah anorganik yang dapat dijadikan bunga seperti
sampah plastik yang sering kita gunakan selama ini sedangkan untuk pembuatan
guci sampah yang diperlukan adalah sampah kertas seperti kotak rokok, kotak
obat nyamuk, atau kotak yang tidak tebal. Hal ini bertujuan agar guci mudah
dibentuk dengan ketebalan kotak yang tipis.
C. Proses pembuatan Bunga
dan Guci
Sebelum membuat bunga dan guci terlebih dahulu
dipersiapkan alat dan bahan yang digunakan seperti pisau (untuk memotong
plastik secara horizontal), gunting (untuk memotong sampah kertas), mancis,
kawat (untuk tangkai bunga), tali plastik (untuk pengikat bunga), lilin, sampah
plastik (sebagai bahan pembuatan bunga), dan sampah kertas (sebagai bahan
pembuatan guci).
C.1 Proses Pembuatan Bunga
1. Terlebih dahulu dilakukan pemilihan sampah plastik
kemudian mengumpulkannya (agar bunga terlihat cantik usahakan sampah plastiknya
berbagai warna biar banyak variasi)
2. Setelah dikumpulkan maka bersihkan terlebih dahulu
sampah plastik itu lalu dikeringkan.
3. Plastik yang sudah dikeringkan tadi dipotong dengan
ukuran lebar 10cm- 20 cm dengan panjang sesuai dengan ukuran plastik.
4. Kemudian plastik yang sudah dipotong tadi dilipat
menjadi 2 bagian kemudian ujungnya (bagian atas) dibuat seperti bulatan –
bulatan kecil pada pinggirnya.
5. Kemudian plastik itu digulung secara horizontal dan
dengan perlahan-lahan sehingga terdapat pola bunga/membentuk bunga.
6. Bagian bawah dari bunga yang sudah terbentuk diikat
dengan tali plastik dan tangkai bunga dibentuk dari sampah plastik itu sendiri.
7. Setelah itu dilakukan lagi pada pembuatan bunga
berikutnya dnegan warna plastik yang lainnya.
8. Setelah banyak yang sudah dibuat maka masukklah
kedalam proses penggabungan bunga tersebut dan dalam penggabungan ini
diperlukan kawat sebagai batang utama dari bunga tersebut.
C.2 Proses Pembuatan Guci
1. Hal yang dilakukan pada tahap pertama adalah
pemilihan kotak dengan ketentuan yang ada.
2. Kemudian dilakukan pengumpulan kotak tersebut.
3. Kotak yang sudah terkumpul dipotong-potong den 8
ukuran yang sama yaitu ukuran panjang x lebar: 10cm x 5cm
4. Kotak yang sudah dipotong dilipat dengan membentuk
2 segitiga (jika dilihat dari depan dan 1 segitiga jika dilihat dari belakang)
yang sama ukurannya.
5. Bagian bawah (kertas yang tersisa dari pembuatan
segitiga itu) dari kotak itu dilipat kebelakang (bagian depan kita 2 segitiga
yang sama ukurannya tadi) dan bagian sampingnya diratakan lagi dengan melipat
bagian yang tersisa.
6. Maka akan didapati segitiga sama kaki dari proses
yang dilakukan sebelumnya, kemudian segitiga itu dilipat lagi sampai menjadi 2
bagian yang akan membentuk segitiga siku-siku (bagian depan kita 2 segitiga
yang ukurannya sama).
7. Semua kotak tadi dibuat seperti itu kemudia
dilakukan tahap selanjutnya yaitu menyatukan kotak-kotak tersebut dengan
memasukkan bentuk segitiga siku-siku itu kedalan bagian lubang dari segitiga
8. Membentuk pola alas dari guci dengan menyatukan
kotak yang berbentuk segitiga tadi dan menyusunnya secara terus menerus ke atas
sampai terbentuk lah sebuah guci.
9. Variasikan warna kotak agar didapat guci yang
cantik dengan warna yang menarik.
D. Manfaat dari Pembuatan
Bunga dan Guci
1. Dengan adanya kegiatan pemanfaatan sampah anorganik
ini dapat mengurangi sampah yang ada dikota Medan sehingga terciptalah Medan
Berhias seperti tema dalam karya tulis ini.
2. Dari segi ekonomi, dengan adanya peembuatan bunga
dan guci ini dapat menambahpenghasilan warga kota Medan dengan menjual produk
yang dihasilkan dari pemanfaatan ini.
BAB III
PENUTUP
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sampah
anorga juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan rumah seperti bunga dan guci.
Dengan adanya pemanfaatan ini dapat mengurangi populasi sampah yang ada dikota
Medan sehingga tercipta lah Medan Berhias seperti tema yang ditetapkan oleh
panitia LKTI.
Karakteristik sampah yang dapat dijadikan sebagai
bahan dalam pembuatan bunga dan guci adalah sampah plastik dan sampah kertas.
Dalam hal ini harus terlebih dahulu memilih sampah plastik dan sampah kertas
kemudian mengumpulkannya setelah itu diproses untuk membuat bunga dan guci maka
akan menghasilkan suatu produk yang dapat dijual yang dapat menambah
penghasilan untuk warga kota Medan.
Pembuatan bunga dan guci ini dapat bermanfaat dalam
segi ekonomi mau pun dalam segi ekologi.
DAFTAR PUSTAKA
Alamanda. 2009. Dampak Plastik Terhadap Lingkungan. (http://www.alamandah.wordpress.com/2009/07/23/dampak-plastik-terhadap-lingkungan)
diakses pada tanggal 19 Oktober 2014
Efendi, F, dkk. 2010. Jurnal Pemanfaatan Sampah
Plastik dan Limbah Marmer Sebagai Bahan Baku Ornamen Bangunan Untuk Solusi
Penanganan Pencemaran Lingkungan. Malang: FT UNS, didowload pada tanggal 23
Oktober 2014
Hartono.1998. Kompoisi Sampah Atau Limbah.
(http://www.online buku.com/2009/01/02/pengolahan limbah plastik dengan metode
daur ulang recycle) diakses pada tanggal 12 Oktober 2014
Nugroho, A, dkk. 2006. Jurnal Studi Pustaka
Pemanfaatan Proses Biokonversi Sampah OrganikSebagai Alternatif Memperoleh
Biogas. Surabaya: FMIPA
UNS Pemko Medan. 2013. Kajian Model Pengelolaan Sampah
dan SDM Kebersihan di Kota Medan. (http://balitbang.pem
komedan.go.id/tinymcpuk/gamba r/file/kajian%20Pengolahan%20s ampah.pdf),
diakses pada tanggal 27 Oktober 2014
Wikipedia. 2009.Daur - Ulang.(http://www.id.wikipedia.org/wi
ki/daurulang), diakses pada tanggal 23 Oktober
Komentar
Posting Komentar